Kebun Raya Eka Karya (sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Bali_Botanic_Garden) |
Kebun Raya Eka Karya, Bedugul, Bali menyimpan sejuta keberagaman flora yang tertata dalam satu area konservasi. Kebun botani yang terletak pada ketinggian 1.250 mdpl-1.450 mdpl ini telah menjadi objek wisata sekaligus areal konservasi bagi spesies-spesies tumbuhan tropis Indonesia dan dunia sejak tahun 1959. Walaupun pada awal pendiriannya kebun raya ini dikhusukan untuk mengoleksi tumbuhan Gymnospermae (tumbuhan berdaun jarum), namun seiring dengan perkembangannya kini Kebun Raya Eka Karya telah memiliki koleksi flora yang sangat beragam, salah satunya adalah koleksi tanaman paku.
Tumbuhan paku merujuk pada kingdom tumbuhan dengan divisi Lycopodiophyta dan Pteridophyta. Tumbuhan ini berkembang biak dengan melepaskan spora seperti pada lumut dan jamur. Jika kondisinya memungkinkan spora akan tumbuh menjadi tumbuhan paku dewasa. Dengan cara berkembang biak yang demikian tumbuhan paku dapat ditemukan hampir di seluruh bagian dunia termasuk daerah yang tidak subur untuk pertanian.
Tumbuhan paku juga termasuk salah satu jenis tumbuhan tertua di dunia. Berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh dari fosil paku purba, spesies tumbuhan paku diketahui telah berkembang di bumi sejak zaman silurian atau sekitar 440 sampai 410 juta tahun yang lalu. Hal ini berarti tumbuhan paku telah menjadi perintis bagi munculnya tumbuhan darat lainnya. Dengan demikian tidak salah jika kita menyebut tumbuhan paku sebagai nenek moyang dari kerajaan tumbuhan.
Indonesia sebagai habitat dari 3000 spesies tumbuhan paku yang ada di dunia telah melakukan berbagai upaya konservasi untuk mencegah punahnya beberapa spesies paku yang terancam. Walaupun paku menjadi divisi tumbuhan pertama yang hidup di bumi, sebagian besar spesies paku pertama ini telah punah sehingga konservasi terhadap spesies paku-pakuan yang terancam punah perlu untuk dilakukan. Salah satu tempat konservasi tumbuhan paku yang terancam punah ini adalah Kebun Raya Eka Karya. Kebun raya ini telah menjadi situs kebun botani dengan lebih dari 80 spesies tumbuhan paku-pakuan yang berasal dari Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Sumatera, dan Papua. Koleksi tumbuhan paku ini ditata dalam areal seluas 2 hektar dan diberi nama Taman Cyathea yang berasal dari nama marga tumbuhan paku yang banyak ditemukan di sekitar situs kebun botani ini.
Pintu masuk Taman Cyathea yang berupa tiruan dinosaurus menunjukkan kesan purba pada taman ini (foto: Anton Muhajir) |
Dengan koleksi lebih dari 80 spesies tumbuhan paku yang di dalamnya termasuk spesies langka yang terancam punah, Kebun Raya Eka Karya telah menjadi situs konservasi sekaligus tempat wisata edukatif untuk mengenal lebih dekat tumbuhan paku-pakuan yang merupakan nenek moyang dari kerajaan tumbuhan.
Sumber:
I. D. P. Darma. 2015. Habitat Alami Tumbuhan Paku Kidang (Dicksonia blumei (Kunze) Moore) Di Kawasan Hutan Bukit Tapak Pulau Bali. Buletin Kebun Raya. 18(1).