Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa manusia tidak akan bertahan 1000 tahun lagi di planet Bumi ini. Tentu saja hal itu masuk akal karena kini manusia mulai mencemari dan merusak alam tempat tinggalnya sendiri. Ilmuwan-ilmuwan NASA kini telah merancang beberapa kolonisasi angkasa. Namun, sebelum itu planet yang akan dikolonisasi harus diubah agar mirip dengan Bumi, sehingga dapat menopang kehidupan manusia di planet tersebut. Berikut adalah planet-planet yang kemungkinan besar dapat dikolonisasi:
Venus
Venus sering disebut sebagai saudara kembar Bumi karena ukuran, garavitasi, dan komposisinya yang hampir menyerupai Bumi. Nama Venus diambil dari dewi cinta bangsa Romawi Venus.
Apabila kita ingin mengkolonisasi Venus, kita harus waspada terhadap kilat yang terus menyambar ketika menembus awan kuning Venus. Permukaan Venus yang kering dan berbatu bersuhu sekitar 460 °C. Hal ini tentu tidak memungkinkan manusia untuk tinggal di permukaan Venus. Namun, kita bisa menterraformasikan planet Venus dengan cara menghilangkan ketebalan atmosfer planet dan mengurangi suhu tinggi dari planet tersebut. Cara kedua adalah dengan membangun aerostat atau kota terapung di atas Venus. Cara-cara tersebut memang terlihat mustahil, tetapi tidak ada salahnya jika mencoba.
Mars
Penelitian mengatakan bahwa planet Mars dahulu pernah memiliki kehidupan. Hal ini menyebabkan manusia semakin giat dalam meneliti planet merah ini. Mars memiliki kemiringan sumbu yang hampir menyerupai Bumi, hal ini menyebabkan planet ini memiliki musim yang hampir sama dengan di Bumi dibandingkan dengan planet-planet lainnya di tata surya. Namun, atmosfer planet Mars sangatlah tipis, tekanan udaranya juga sangat rendah. Hal ini menyebabkan kulit manusia dapat terbakar dan membuat darah manusia menjadi bergelembung.
Buruknya lagi udara Mars seluruhnya terdiri dari karbondioksida, hal itu menyebabkan manusia harus selalu memakai tabung oksigen ketika berada di Mars.
Ganymede
Penelitian mengatakan bahwa planet Mars dahulu pernah memiliki kehidupan. Hal ini menyebabkan manusia semakin giat dalam meneliti planet merah ini. Mars memiliki kemiringan sumbu yang hampir menyerupai Bumi, hal ini menyebabkan planet ini memiliki musim yang hampir sama dengan di Bumi dibandingkan dengan planet-planet lainnya di tata surya. Namun, atmosfer planet Mars sangatlah tipis, tekanan udaranya juga sangat rendah. Hal ini menyebabkan kulit manusia dapat terbakar dan membuat darah manusia menjadi bergelembung.
Buruknya lagi udara Mars seluruhnya terdiri dari karbondioksida, hal itu menyebabkan manusia harus selalu memakai tabung oksigen ketika berada di Mars.
Ganymede
Ganymede merupakan satelit alami dari Yupiter. Salah satu keunikan Ganymede adalah magnetosfernya. Di antara satelit-satelit alami yang ada di tata surya, hanya Ganymede yang memiliki magnetosfer. Magnetosfer adalah lapisan medan magnet yang menyelubungi benda angkasa
Ganymede berpotensi untuk dikolonisasi, namun ada beberapa hal yang membayanginya. Selain karena jaraknya yang amat jauh, radiasi tinggi dari planet Yupiter dapat menyebabkan manusia tidak akan bertahan lama apabila tinggal di Ganymede. Keuntungannya Ganymede mempunyai air yang membeku di antara bebatuan di permukaannya. Pada tahun 2020, kolaborasi NASA dan ESA berencana meluncurkan Europa Jupiter System Mission untuk menjelajahi bulan-bulan Yupiter, termasuk Ganymede.
Titan
Seperti Ganymede, Titan merupakan satelit alami. Titan adalah satelit terbesar planet Saturnus yang merupakan satu-satunya satelit alami yang memiliki atmosfer padat dan satu-satunya objek luar angkasa selain Bumi yang memiliki cairan di permukaannya. Hampir menyerupai Bumi, atmosfer Titan didominasi oleh nitrogen.
Iklimnya termasuk angin dan hujan menghasilkan permukaan yang mirip dengan Bumi, seperti: bukit pasir, sungai, danau, dan delta. Oleh karena itu Titan mempunyai lingkungan yang ramah untuk ditempati manusia. Namun lagi-lagi ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan manusia saat mengkolonisasi Titan. Yaitu, bagaimana cara agar kita bisa sampai ke sana? Letak Titan sangat jauh dari Bumi, bahkan dengan roket berkecepatan cahaya sekalipun kita masih memerlukan bertahun-tahun untuk sampai ke sana.
Dilihat dari penjelasan diatas, memang ternyata tidak mudah untuk melakukan kolonisasi angkasa. Tidak ada objek angkasa yang sesempurna Bumi untuk menopang kehidupan. Kalau pun ada, jaraknya pasti sangat jauh. Untuk itu, kita harus melestarikan dan merawat Bumi yang telah diciptakan Tuhan untuk kita dan makhluk hidup lainnya.
Seperti Ganymede, Titan merupakan satelit alami. Titan adalah satelit terbesar planet Saturnus yang merupakan satu-satunya satelit alami yang memiliki atmosfer padat dan satu-satunya objek luar angkasa selain Bumi yang memiliki cairan di permukaannya. Hampir menyerupai Bumi, atmosfer Titan didominasi oleh nitrogen.
Iklimnya termasuk angin dan hujan menghasilkan permukaan yang mirip dengan Bumi, seperti: bukit pasir, sungai, danau, dan delta. Oleh karena itu Titan mempunyai lingkungan yang ramah untuk ditempati manusia. Namun lagi-lagi ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan manusia saat mengkolonisasi Titan. Yaitu, bagaimana cara agar kita bisa sampai ke sana? Letak Titan sangat jauh dari Bumi, bahkan dengan roket berkecepatan cahaya sekalipun kita masih memerlukan bertahun-tahun untuk sampai ke sana.
Dilihat dari penjelasan diatas, memang ternyata tidak mudah untuk melakukan kolonisasi angkasa. Tidak ada objek angkasa yang sesempurna Bumi untuk menopang kehidupan. Kalau pun ada, jaraknya pasti sangat jauh. Untuk itu, kita harus melestarikan dan merawat Bumi yang telah diciptakan Tuhan untuk kita dan makhluk hidup lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar