Senin, 20 Juni 2016

Eksperimen Kartu dan Air

Hai sobat science,,,,!!!
Kali ini kita akan melakukan suatu percobaan yaitu "Eksperimen Kartu dan Air". Percobaan ini tergolong percobaan yang sederhana dan tidak memerlukan waktu lama, percobaan ini juga tidak memerlukan alat-alat laboratorium ataupun cairan-cairan kimia berbahaya, jadi anak-anak pun bisa melakukan.Tujuan dari percobaan ini adalah menggambarkan perbedaan antara tegangan permukaan dengan tekanan udara.


Oke, berikut adalah alat dan bahan yang kamu perlukan:

1. Gelas minum kaca
2. Air
3. Kartu mainan yang cukup tebal dan besar untuk menutup mulut       gelas





Cara kerja:
1. Isi gelas dengan air sampai penuh
2. Letakkan kartu di atas mulut gelas
3. Pegang kartu dan balikkan gelas dengan cepat
4. Lepaskan tanganmu dan perhatikan apa yang terjadi





Air dalam gelas tidak akan tumpah karena kartu mainan tetap berada pada tempatnya. Hal ini terjadi karena tegangan permukaan diantara gelas dan air, dan di antara air dengan kartu menyebabkan kartu tetap berada di tempatnya. 


Selain itu, tekanan udara juga berpengaruh dalam percobaan kali ini. Pada saat gelas dibalikkan ada beberapa tetes air yang keluar sehingga menyebabkan volume udara dalam gelas menjadi bertambah. Dengan bertambahnya volume udara dalam gelas, tekanan udara dalam gelas akan semakin turun. Dengan begitu udara dari luar gelas akan menekan kartu ke atas sehingga kartu tidak terjatuh.

Sekarang cobalah mengisi gelas dengan volume air yang berbeda dan ganti kartu mainan dengan benda lain. Apakah yang terjadi?

Bagaimana? Ajaibkan kan? Itulah keajaiban dari sains, mungkin di luar sana ada pesulap yang menggunakan teknik ini dan sekarang kamu sudah mengetahuinya.

Oke, sekian dulu untuk percobaan kali ini, jangan lupa comment ya....



Baca juga: 

Kemagnetan Bumi





Sabtu, 18 Juni 2016

Mengapa Langit Senja Berwarna Kemerahan?


Mengapa langit senja berwarna kemerahan?
Sebelum itu kita harus tahu asal usul warna langit tersebut. Sebenarnya warna langit dipengaruhi oleh pancaran sinar matahari yang masuk ke bumi, jadi bukan dipengaruhi oleh warna air laut. Seperti yang kita ketahui matahari memancarkan cahaya dengan berbagai spektrum warna yang lazimnya disebut dengan me-ji-ku-hi-bi-ni-u (merah,jingga, kuning, biru, nila, dan ungu). 


Dari berbagai spektrum warna tersebut, warna ungu merupakan warna dengan gelombang terpendek, dengan pendeknya gelombang warna ungu maka akan sangat mudah dihamburkan oleh atmosfer yang mengandung uap air, molekul oksigen, nitrogen, dan sebagainya. 


Lho, kalau warna ungu yang paling mudah dihamburkan mengapa kok langitnya berwarna biru? Nah, kalau itu karena di retina mata kita terdapat reseptor yang lebih sensitif terhadap warna biru daripada warna ungu dan nila. Lalu bagaimana dengan warna yang lainnya? Warna-warna lain yang tergolong gelombang panjang akan dapat masuk dengan mudah melewati atmosfer bumi dalam satu warna, yaitu warna kuning. Hal inilah yang menyebabkan warna matahari dilihat pada siang hari akan tampak kekuningan---tidak disarankan untuk melihat secara langsung.


perbedaan panjang lintasan sinar matahari
senja di barat, fajar di timur

Nah, sekarang kita langsung ke topik bahasan, yaitu mengapa langit senja berwarna kemerahan? Jawabannya sangat sederhana, yaitu lintasan yang dilalui sinar matahari akan lebih panjang pada saat senja hari. Pada saat siang hari, pancaran sinar matahari akan tegak lurus dengan permukaan bumi 
(otomatis lebih dekat) sedangkan pada sore hari lintasan pancarannya akan lebih panjang seperti yang dijelaskan di atas. Karena panjang lintasan yang melalui atmosfer makin panjang maka penghamburan akan makin sempurna dan pada akhirnya akan berhasil menghamburkan gelombang yang paling panjang, yaitu gelombang warna merah.

















Minggu, 12 Juni 2016

Perbedaan antara Cahaya Bintang dan Planet Dilihat pada Malam Hari


Bagi sebagian orang, semua titik cahaya kecil yang ada di langit malam merupakan bintang-bintang. Namun, dibalik banyaknya bintang-bintang yang bertaburan, terdapat planet-planet yang tampak cukup terang sehingga cahayanya dapat sampai ke bumi dan dapat dilihat oleh mata telanjang.Planet-planet utama yang dapat diamati dengan jelas antara lain Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus.

Untuk dapat mengamati planet-planet tersebut sebaiknya kita mengetahui perbedaan bintang dan planet. Pada dasarnya perbedaan antara bintang dan planet ialah sumber cahayanya, bintang dapat menghasilkan cahayanya sendiri sedangkan planet hanya memantulkan cahaya dari bintang (matahari). Akan tetapi, kita tentu tidak dapat membedakan antara benda yang menghasilkan cahaya sendiri dengan benda yang hanya memantulkan cahaya dari matahari apabila kita melihat dari bumi. Untuk itu kita harus tahu perbedaan bintang dengan planet apabila dilihat dari bumi pada malam hari. Berikut bisa dibaca perbedaannya:


1. Cahaya bintang tampak berkelap-kelip
Jika dilihat, cahaya dari planet tampak terus bersinar, sedangkan cahaya bintang relatif berkelap-kelip. Hal ini karena cahaya bintang telah menempuh jarak yang sangat jauh dan terus melemah sehingga cahaya bintang mudah terganggu oleh turbulensi udara. Turbulensi udara ini dapat membiaskan cahaya bintang sehingga tampak berkelap-kelip. Namun, apabila kita berada di daerah bersuhu dingin dengan molekul udara yang relatif stabil maka cahaya bintang akan tampak tidak berkelap-kelip. Hal ini juga menjadi alasan, mengapa di tempat tinggi seperti pegunungan bintang tampak tidak berkelap-kelip.

2. Cahaya planet tampak lebih terang dan lebih besar dibandingkan dengan cahaya bintang
Mengapa? hal ini karena jarak planet dengan bumi jauh lebih dekat daripada jarak bintang dengan bumi. Titik cahaya yang kita sebut dengan "bintang kejora" sebenarnya bukanlah bintang, namun titik cahaya tersebut merupakan planet Venus yang memantulkan cahaya dari matahari. "Bintang Kejora" ini tampak lebih besar dan bersinar karena terletak sangat dekat dengan bumi (jika dibandingkan dengan jarak bumi ke bintang) jaraknya sekitar 41 juta Km.

3. Planet tampak bergerak terhadap latar belakang bintang lain
Apabila kita teliti, maka kita dapat melihat bahwa posisi planet akan berpindah dari hari ke hari, hal ini karena planet juga ikut berrevolusi mengelilingi matahari dengan kecepatan yang berbeda-beda.

Untuk membedakan antara planet dan bintang sebaiknya mengamati ketiga hal diatas, namun yang paling akurat adalah cara yang ketiga (mengamati posisi bintang dan planet dari hari ke hari).

Sekian terima kasih, semoga bermanfaat.......





Baca juga:

Permintaan, Penawaran, dan Harga Keseimbangan 
Tektonisme sebagai Tenaga Endogen










Minggu, 05 Juni 2016

Tektonisme sebagai Tenaga Endogen

Tektonisme merupakan tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan perubahan lapisan bumi, baik mendatar maupun vertikal. Tenaga ini menyebabkan naik turunnya lapisan permukaan bumi. Berdasarkan waktu dan daerah cakupannya, tektonisme dapat dibagi menjadi 2, yaitu:


1. Orogenetik


Gerak orogenetik /orogenesa adalah gerak yang dapat menimbulkan patahan, lipatan,
dan retakan. Tenaga ini meliputi daerah yang relatif sempit dan dalam waktu yang tidak terlalu lama.

a. Lipatan
Lipatan atau faulting adalah gerakan yang menyebabkan lapisan kulit bumi melipat. Lipatan ini biasanya terjadi di daerah dengan lithosfer yang elastis. Lipatan-lipatan ini nantinya akan membentuk punggung lipatan dan lembah lipatan. Punggung lipatan disebut dengan antiklinal dan lembah lipatan disebut dengan sinklinal.

b. Patahan
Patahan atau folding merupakan gerakan yang menyebabkan lapisan kulit bumi patah. Berbeda dengan lipatan, patahan ini terjadi pada lapisan lithosfer yang kaku sehingga lapisan ini tidak dapat menahan gaya yang menggerakkannya dan akhirnya patah. Patahan-patahan ini kemudian dibagi lagi menjadi:

Horst ialah bagian kulit bumi yang terangkat secara vertical oleh gaya endogen. Atau lapisan tanah yangterletak lebih tinggi dari daerah sekelilingnya akibat patahnya lapisan-lapisan tanah sekirtanya.

Graben ialah bagian kulit bumi yang merosot seara vertikal oleh gaya endogen. Atau lapisan tanah yang terletak lebih rendah dari daerah disekelilingnya akibat patahnya sekitarnya.

Fleksur ialah bentuk patahan yang terjadi karena pergeseran vertikal dari peralihan lipatan akibat peningkatan tenaga endogen.

Dekstral terjadi jika berdiri, potongan yang berada di depan kita bergeser ke kanan.

Sinistral terjadi jika berdiri di potongan sesar yang satu dan potongan di depan kita bergeser kea rah kiri. 

Block Mountain terjadi akibat tenaga endogen yang membentuk retakan-retakan di suatu daerah, ada yang naik, ada yangturun, dan ada pula yang bergerak miring sehingga terjadi satu kompleks pegunungan patahan yang terdiri atas balok-balok litosfer.

Patahan transversal ialah patahan yang memotong tegak lurus arah lipatan.

Patahan jenjang adalah patahan yang membagi kerak / kulit bumi pada bentuk bongkahan-bongkahan.

Zone / wilayah patahan ialah gerak patahan yang terjadi secara meluas tidak pada suatu tempat saja melainkan hamper mencapai beberapa wilayah yang membentuk jalur patahan.

Diaklas ialah bentuk patahan tanpa dislokasi


c. Pelengkungan
Pelengkungan atau wraping ialah gerakan yang menyebabkan kulit bumi melengkung.

d. Retakan 
Retakan atau jointing ialah terbentuknya suatu celah tanpa disertai adanya pergeseran.

2. Epirogenetik
Gerak epirogenetik / epirogenesa merupakan gerak yang menyebabkan permukaan bumi seolah-olah turun atau naik terhadap permukaan laut. Gerak ini mencakup daerah yang amat luas dan dalam waktu yang lama. Gerak epirogenetik ini dibagi menjadi dua, yaitu:
Gerak epirogenetik positif, yaitu gerak permukaan bumi seolah-olah turun terhadap permukaan air laut. Contohnya, turunnya kepulauan Maluku.
Gerak epirogenetik negatif, yaitu gerak naiknya permukaan bumi terhadap permukaan air laut. Contohnya, naiknya pulau Timor dan Buton.



Baca Juga

Permintaan, Penawaran, dan Harga Keseimbangan